senja

Selasa, 19 November 2019

Tentang Perjumpaan dan Keterpisahan.

Perjumpaan dan Keterpisahan 


"Assalamu'allaikum"......

Drrrttttttttt......... Dering ponselku bersuara sangat nyaring. Buru - buru kuhampiri dengan melepas setiap pekerjaan yang sedang kulakukan, ku kira akan ada pekerjaan - pekerjaan yang sangat mendesak meminta untuk segera diselesaikan.
Setelah ku lihat ternyata itu notifikasi dari nomor baru, nomor yag tak kusimpan, nomor asing dan nama asing.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah" jawabku, kutunggu lagi seseorang diseberang sana memberi tahu ku tentang siapa Fulan yang mem - Whatsappku.

Akhirnya setelah sekian lama, melupakan bau tubuhnya, suara baritonnya, tubuh jangkungnya. Saat aku sudah siap membuka hati, malah hadir kamu yang aku hindari dan yang pandai mematahkan harti
. Sedang bodohnya aku, ucapan "Assalamu'allaikum" darimu mampu memberi badai dan membuat ingatan yang sudah tenggelam jauh, kembali muncul ke permukaan. Semesta memang bercandanya suka kelewatan.
"Kamu melupakanku, Ann?" tanyanya padaku. Yang benar saja, jatuh cinta selama ini membuatku lupa padamu secepat itu? kamu bercanda?Batinku.

"Ini siapa sih? kok memanggilku Ann?" Tanyaku mengecohnya, padahal aku ingat betul siapa yang biasanya memanggilku nyleneh seperti itu.

"Aku yang menjadi alasanmu membuat cerita tentang rasa rona merah muda di langit sore dan di pipi bulatmu, dan aku juga yang menjadi alasanmu membuat cerita tentang rona gelap di langit mendung, dan hujan di matamu, Ann." Jawabnya dengan meyakinkanku supaya aku mampu menebak siapa dirinya. Huh.. Aku benar - benar sangat malas sekali menghadapi manusia seperti ini. Suka datang tidak tepat pada waktunya, Suka menhilang setelah membuat badai sebesar - besarnya, ini manusia jenis apasih sebenarnya?. batinku memburu.

"Tentang Senja maksudmu?" Jawabku singkat, untuk segera menghindarinya.

"Iya, Ann tentang senja. Coba deh, Ann inget - inget lagi, namaku juga dari kata itu" semakin antusiasnya manusia yang membuatku rapuh dengan setiap rindu yang diciptakannya untuk membalas dendam denganku. Mungkin.

"Siapa? Bilang aja deh, dari pada aku blokir" jawabku.

"Kamu masih suka marah - marah gitu ya, Ann. Jadi takut deh. Yaudah - yaudah aku bilang, ini aku Senjanamu, Ann... Aku pulang!!!" Rasa percaya dirinya ini, semangatnya ini, tentang kepulangannya padaku, Ia kabarkan dengan penuh suka cita, sedang aku yang diseberang sini, menahan runtuh yang seruntuh - runtuhnya. Beneran deh, Manusia planet mana sih, ngeselinnya kok kebangetan.

"Oohh, Senjana. Yaa, pulang saja, kenapa mencariku untuk sekedar pulang?Jawabku malas.

"Anna tidak suka aku kembali ya? Aku pulang, pulang kerumahmu, Ann. I'm back home, Ann. This is my home. Aku pulang kerumah manusia cengeng yang aku rindukan. Ini aku Ann, Senjanamu, Aku sudah pulang, aku di belahan bumi yang sama denganmu" jawabnya.

"Lalu? untuk apa pulang pada manusia cengeng ini? Siapa yang memintamu kembali ke belahan bumi yang aku tinggali?".  Senjana aneh, manusia aneh paling aneh, kenapa sih harus pulag lagi?! Kau tau, Jana, melupakanmu itu harus membutuhkan beratus ratus ribu hari, berjuta - juta jam, memang alay, tapi kenyataannya memang melupakanmu itu sesulit itu, Jana.

"Anna, rindumu masih untukku? Rumahmu masih denganku kan, Ann? Ann? Aku di rumah yang sama yang biasanya kita bicarakan dengan secangkir teh dan beberapa gorengan, Ann. ini aku denganmu, kamu juga masih begitu kan, Ann?" Tanyanya dengan penuh rasa was - was.

"Maaf, Jana. Sepertinya Rumahku bukan denganmu lagi..."


2 komentar:

  1. Maaf jika pilihanku untuk pulang membuatmu tak senang, maaf jika keputusanku untuk kembali membuatmu tersakiti.
    Jujur ini masih aku yang sama sang tuan yang ingin menikmati senja dengan puan
    Sang tuan yang ingin menghabiskan saat saat bersama tanpa meninggalkan luka
    (R)

    BalasHapus
  2. Hmmm.. Hati bukanlah Terminal.. dan tak sebercanda itu juga.. hehe

    BalasHapus